Minggu, 25 Agustus 2013

Cinta Dapat Dapat Hadir di Setiap Makanan


Sesungguhnya fungsi makanan, selain untuk mempertahankan hidup, memang memiliki tugas rahasia, yaitu untuk memperkuat daya seksual. Kaum Adam sendiri selalu mempunyai ide romantis, bahwa perempuan yang ideal adalah perempuan yang pandai memasak. Tidak salah kalau banyak lelaki yang jatuh hati kepada seorang perempuan karena kepandaiannya memasak.
Walaupun tidak ada penelitian ilmiah yang mendukungnya, namun ada sejumlah kisah dan mitologi yang menarik di seluruh dunia mengenai beberapa pangan nabati yang berefek afrodisiak, yaitu:
- Kayu manis merupakan pewangi yang digunakan Ratu Sheba untuk menangkap Raja Sulaiman.
-Cengkih bentuknya dianggap sebagai afrodisiak bagi pria, khususnya di Asia. Orang tua di Indonesia menanam pohon Cengkih bila memiliki anak laki-laki, sehingga keduanya diharapkan menjadi makmur karena tumbuh bersama.
-Jahe merupakan sepupu dan gladiola. Bunga jahe yang putih murni diduga merupakan ramuan cinta karena wanita yang mengenakan bunga aromatis ini menjadi sangat memikat. Pedagang Mesir awalnya membawa jahe ke Roma sebagai afrodisiak.
-Buah badam dianggap sebagai afrodisiak karena Samson merayu Delilah dengan ranting pohon badam yang wangi. Orang Persia kuno mengharumkan buah badam dalam guci dengan mahkota bunga sebelum menggunakannya sebagai pencuci mulut.
-Kemangi dianggap sebagai afrodisiak oleh pria Hindu, karena menyerupai organ wanita.
-Dalam mitologi, Mente si pen yang pandai bersolek diubah menjadi tumbuhan yang kemudian dikenal sebagai mint, oleh saingannya yang pencemburu, Persefon, istri Pluto. Pluto tidak mampu menolak Mente, khususnya karena aroma tubuhnya. Oleh karena itu, daun mint dianggap sebagai afrodisiak.