Sabtu, 20 Juli 2013

Makanan Adalah Sumber Energi Untuk Cinta

Makanan yang merupakan sumber energi sejak zarnan dahulu diyakini bisa membangkitkan gairah seks baik pada pria dan wanita sekaligus makanan adalah sumber energi cinta yang alami.  Dan hampir semua jenis makanan mengandung Afrodisiak. Bukan hanya merupakan kepercayaan dan tradisi, tetapi basil penelitian medis juga memberikan bukti akan khasiatnya. Pada faktanya, manusia secara biologis ada semata-mata untuk bereproduksi. Dorongan untuk melanjutkan keturunan sangat kuat, sehingga setiap bagian otak, dan neuron yang bertanggung jawab untuk melihat, memandang, mencium, meraba, dan mendengar, sampai yang terlibat dalam ingatan, perhatian, serta emosi dengan satu dan lain cara, terlibat dalam hasrat serta perilaku seksual.


Ada tiga aspek fungsi otak yang paling bertanggung jawab secara langsung atas aktivitas seksual, yakni:
1. Hipotalamus dan hubungannya dengan hormon seks.
Hipotalamus adalah bagian organ dari otak yang mempunyai fungsi yang sangat vital. Hipotalamus terletak di batang otak tepatnya di diencephalon. Hipotalamus mengatur kerja sistem endokrin, mengatur sintesis dan sekresi hormon-hormon hipofise (hormon pertumbuhan).
Hipotalamus berfungsi sebagai pengatur terpenting dari seluruh hormon-hormon endokrin. Hipotalamus juga merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari sistem limfatik, dan merupakan konektor sinyal dari berbagai bagian otak menuju ke korteks otak besar. Akson dari berbagai sistem indera berakhir pada hipotalamus (kecuali sistem olfaction) sebelum informasi tersebut diteruskan ke korteks otak besar Hipotalamus berfungsi sebagai monitoring dan mengontrol berbagai aktivitas dari tubuh yang sangat banyak.

2. Neurotransmiter dan kemampuannya untuk membuat kita memusatkan perhatian pada suatu tindakan.
Neurotransmitter adalah bahan kimia yang memungkinkan transmisi sinyal dari satu neuron ke sinapsis di berikutnya. Mereka juga ditemukan di ujung akson neuron motor, di mana mereka merangsang serat otot. Dan mereka dan kerabat dekat mereka yang diproduksi oleh beberapa kelenjar seperti hipofisis dan kelenjar adrenal. Dalam bab ini, kita akan meninjau beberapa neurotransmitter yang paling signifikan.

3. Kedua bagian saraf otonom.
Sistem saraf otonom berfungsi untuk mempertahankan keadaan tubuh dalam kondisi terkontrol tanpa pengendalian secara sadar. Sistem saraf otonom bekerja secara otomatis tanpa perintah dari sistem saraf sadar. Sistem saraf otonom juga disebut sistem saraf tak sadar, karena bekerja diluar kesadaran.
Struktur jaringan yang dikontrol oleh sistem saraf otonom yaitu otot jantung, pembuluh darah, iris mata, organ thorakalis, abdominalis, dan kelenjar tubuh. Secara umu, sistem saraf otonom dibagi menjadi dua bagian, yaitu sistem saraf simpatis dan sistem saraf parasimpatis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar